4 Cara Agar Anak Semangat Menjalani Puasa
Mengajarkan hal yang baru kepada anak, bukanlah perihal mudah. Untuk orang dewasa yang sudah terbiasa melakukan puasa, pasti bisa menjalaninya sebulan penuh. Lain hal dengan anak-anak yang sudah terbiasa makan 3 kali sehari bahkan mengambil cemilan di waktu senggangnya. Bagaimana cara agar anak semangat menjalani puasa? Yuk, simak tips and trick di bawah ini!
Cara Membuat Anak Semangat Menjalani Puasa
Memberikan wawasan tentang berpuasa
Kegiatan berpuasa secara harafiah adalah sesuatu yang baik. Namun, bagi anak yang baru ingin melakukan kegiatan ini perlu diberikan pengetahuan tentang apa dan manfaat puasa yang sesungguhnya. Tentu saja tujuan puasa di bulan Ramadhan adalah untuk memperkuat keimanan dan mendapatkan pahala. Selain itu, puasa juga dapat menyehatkan tubuh manusia. Dengan cara memberikan wawasan tentang apa dan tujuan puasa kepada anak, diharapkan anak akan lebih termotivasi dan belajar menghargai apapun yang dimilikinya sekarang.
Mengajarkan secara perlahan
Menurut pengalaman para orang tua, mengajarkan anak ikut berpuasa untuk pertama kali bukanlah hal yang mudah. Maka dari itu, ketekunan dan kesabaran sangatlah diperlukan dalam mengajarkan anak berpuasa. Ajarkan secara perlahan dan bertahap untuk anak yang masih kecil. Cara ini dapat dimulai dengan membiasakan anak berpuasa selama setengah hari lalu perlahan ke tahap selanjutnya hingga anak bisa berpuasa seharian penuh. Hal ini dilakukan agar anak tidak merasa terbeban berat dan mulai membiasakan diri untuk menahan godaan dan memperbanyak ibadah.
Melakukan dengan cara yang menyenangkan
Trik untuk para orang tua yang pastinya akan sangat ampuh untuk dilakukan. Jadikanlah bulan puasa menjadi sesuatu yang spesial sehingga anak akan merasa bahwa bulan ini merupakan hal yang menyenangkan serta istimewa. Contohnya adalah mengisi waktu sebelum jam berbuka dengan ngabuburit membaca buku cerita dan bermain cerdas tangkas atau mengajaknya membeli takjil di sekitar rumah. Untuk menu berbuka puasa si kecil, sebaiknya siapkan hidangan yang manis agar energi anak lebih cepat pulih kembali. Selain itu, sebaiknya hindari langsung mengonsumsi makanan berat seperti nasi dan jangan langsung mengonsumsi makanan yang terlalu banyak menggunakan bumbu seperti terlalu asam atau pedas. Makanan buka puasa pun wajib mengandung zat gizi seimbang yang dibutuhkan oleh tubuh sesuai umur dan kebutuhan si kecil. Perlu diingat untuk memberikan makanan dengan suhu normal alias tidak terlalu panas dan dingin. Untuk menu sahur si kecil, ciptakan menu dan suasana sahur yang menyenangkan. Ajari anak menyantap makanan sahur secara perlahan dan bertahap karena tentu belum terbiasa dengan pola makan sahur di waktu jam subuh yang seharusnya adalah jam tidur. Agar anak lebih semangat bangun dan makan ketika sahur adalah bisa disiasati dengan memasak menu sahur kesukaan si kecil dan hidangan yang kreatif serta menarik perhatian. Sama seperti menu berbuka, sebaiknya menu sahur juga mengandung semua zat gizi seimbang sesuai kebutuhan anak. Pilihlah sumber karbohidrat yang memiliki indeks glikemik rendah seperti nasi merah, kentang, atau spagheti sehingga bisa memperpanjang rasa kenyang si kecil. Tambahkan juga buah dan sayur yang kaya serat.
Memberikan nasihat dan pujian
Jika si kecil masih gagal dalam menjalani puasa, jangan memarahi anak apalagi jika belum mampu berpuasa seharian penuh. Di saat seperti ini, orang tua diharapkan memberikan nasihat yang baik dan pujian agar si kecil bisa memperbaiki dan semangat kembali untuk berpuasa esok hari. Sebenarnya, puasa adalah tantangan baru untuk si kecil karena harus beradaptasi bahkan berhenti makan dan minum untuk jangka waktu tertentu. Jadi, jika si kecil masih gagal dalam melakukan hal ini adalah sebuah kewajaran karena masih tahap belajar dan orang tua perlu memahaminya. Jika anak berhasil menjalani puasa sesuai dengan target, orang tua pun boleh memberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi.