Bulan Ramadhan Hampir Tiba, Haruskah Berhenti Minum Kopi?
Hai sahabat duma, apakah kamu termasuk pecinta kopi? sebentar lagi umat muslim akan memasuki bulan suci Ramadhan, banyak kebiasan-kebiasan kita yang menjadi pertanyaan, seperti minum kopi misalnya. Apakah minum kopi di bulan Ramadhan mengganggu kesehatan lambung kita?
Fakta Seputar Minum Kopi di Bulan Ramadhan
Fakta minum kopi selama Bulan suci Ramadhan boleh-boleh saja, namun kamu harus memerhatikan waktu-waktu yang tepat untuk minum kopi ya sahabat duma! Banyak pendapat yang mengatakan bahwa minum kopi sangat tidak disarankan setelah perut kosong seharian. Konon, asam lambung akan naik dan mengganggu pencernaan. Namun, kafein dalam kopi cenderung meningkatkan produksi asam lambung. Karenanya, penderita maag sebaiknya tetap tidak berbuka dengan kopi ya.
Tambahkan Gula Secukupnya
Nah, tim DuniaMasak juga akan membagiakan trik untuk mengkonsumsi kopi selama bulan Ramadhan. Jika kamu pecinta kopi pahit, sebaiknya selama bulan Ramadhan nanti mulailah mengkonsumsi kopi menggunakan gula. Saat meminum kopi dengan menambahkan gula mungkin menjadi solusi pertama yang terpikir saat ingin mengkonsumsi kopi yang tidak terlalu hitam/pahit. Namun, kamu juga harus mengontrol konsumsi gula selama buka puasa ya! Hal ini berguna agar kalori dalam tubuh tidak melonjak naik saat berbuka puasa.
Selain gula, kamu juga bisa menggantinya dengan menggunakan madu. Selain tingkat manisnya yang lebih tinggi, madu juga dilengkapi dengan nutrisi dan vitamin. Demi kalori yang lebih bernutrisi selama bulan Ramadhan ya sahabat duma!
Minum Kopi Jadi Sering Buang Air Kecil?
Banyak diantara kita yang percaya bahwa mengkonsumsi kopi saat sahur akan menyebabkan buang air kecil sepanjang hari. Hal ini pun membuat tubuh kita kekurangan banyak cairan yang sangat dibutuhkan saat berpuasa. Namun, ternyata penelitian para ahli membuktikan, kopi tidak membuat kita kekurangan cairan jika telah biasa mengkonsumsi kopi. Jika kopi dikonsumsi dalam jumlah yang sesuai dengan kebiasaan sehari-hari, tubuh manusia akan cenderung kebal terhadap efek diuretik yang menyebabkan sering buang air kecil.