Cari Tahu Tradisi Perayaan Isra Miraj di Indonesia
Hari raya Isra Mi’raj merupakan hari yang diperingati oleh umat Islam untuk mengingat perjalanan Nabi Muhammad, SAW ke Surga. Umumnya, beberapa daerah di Indonesia menjalankan perayaan Isra Miraj dengan tradisi masing-masing.
Perayaan Isra Miraj di Berbagai Daerah
Ambengan
Ambengan adalah tradisi bertukar makanan yang diadakan saat perayaan Isra Miraj tiba. Ambeng sendiri merupakan beraneka macam makanan dan sembako, seperti nasi, jajan pasar, makanan ringan, buah, sayuran, ayam potong utuh, telur ayam dan bebek hingga daging kambing yang disusun dalam 1 keranjang besar. Keranjang besar kemudian akan dihias dengan semenarik mungkin bahkan ada keranjang yang tingginya mencapai 2 meter. Selain tampilan yang indah dan tinggi, harga nilai dari Ambengan bisa mencapai jutaan rupiah. Ambengan memiliki tiga kategori yaitu ukuran kecil yang menggunakan plastik untuk anak – anak, ukuran kecil yang menggunakan keranjang untuk tamu undangan, serta ukuran besar yang menggunakan keranjang untuk pejabat atau orang khusus yang telah beri nama. Tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Desa Wadasmalang, Kecamatan Karangsambung, Kebumen.
Nganggung Dulang
Orang Melayu khususnya masyarakat Pangkal Pinang memiliki tradisi merayakan Isra Miraj bernama Nganggung Dulang. Nganggung merupakan tradisi gotong royong membawa makanan di atas ‘dulang’ yang ditutupi tudung saji. Dulang adalah wadah atau nampan yang terbuat dari kuningan berbentuk bulat. Makanan tersebut berisi nasi, lauk pauk, buah-buahan, serta berbagai macam kue seperti jajanan pasar. Tak jarang, makanan yang dihidangkan merupakan makanan khas Bangka yaitu lempah kuning yang merupakan hidangan kuah berwarna kuning yang mempunyai rasa asam dan pedas. Dulang akan disusun berjajar memanjang lalu masyarakat yang datang akan duduk saling berhadapan. Selain makan bersama, Nganggung Dulang juga merupakan tradisi untuk mempererat tali silaturahmi sesama warga agar tercipta kerukunan dan kedamaian.
Nyadran
Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Jawa secara turun menurun pada saat perayaan Isra Miraj yang diberi nama Nyadran. Nyadran berasal dari kata ‘sraddha’ yang mempunyai arti keyakinan. Biasanya, tradisi ini dilakukan sebulan sebelum bulan puasa dengan tujuan untuk menghormati para leluhur dan memanjatkan syukur kepada Tuhan YME. Acara Nyadran terdiri dari serangkaian kegiatan antara lain upacara pembersihan makam, tabur bunga, serta acara selamatan atau bancakan. Sebenarnya, masing-masing daerah dalam masyarakat Jawa memiliki cara yang berbeda dalam mengadakan acara Nyadran. Namun, tetap diakhiri dengan makan bersama menikmati hidangan menggunakan wadah daun pisang dengan lauk khas tradisional seperti opor ayam, sambal goreng, kentang, perkedel, dan lain sebagainya. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan Nyadran dapat meningkatkan rasa kekeluargaan dan kerukunan antar warga.
Yasa Peksi Burak
Bagi masyarakat Yogyakarta, hari raya Isra Miraj akan diperingati dengan membuat pohon yang berbentuk burung menggunakan buah dan kulit jeruk bali yang disebut dengan tradisi Yasa Peksi Burak. Burak adalah burung yang dijadikan kendaraan Nabi Muhammad, SAW pada saat menerima perintah sholat. Tadisi ini umumnya dilakukan pada waktu pagi hari dengan melakukan arak-arakan terlebih dahulu kemudian diakhiri dengan ceramah dan doa bersama pada malam hari.
Demikian beberapa tradisi perayaan Isra Miraj di Indonesia. Kalau sahabat Duma sudah pernah merayakan tradisi di daerah mana dan bersama siapa? Yuk, bagikan di kolom komentar dan ceritakan keseruannya bersama Sahabat Duma yang lainnya 🙂 Duma juga ingin mengucapkan Selamat Hari Raya Isra Miraj tahun 2020 ya.