Perhatikan Risiko Mengonsumsi Jeroan Ayam
Jeroan merupakan semua bagian dalam tubuh hewan yang sudah dipotong kecuali otot dan tulang. Beragam bagian jeroan dapat dijadikan sebagai sampah atau bahkan makanan mahal. Jika tidak digunakan untuk konsumsi manusia, jeroan akan diproses untuk dijadikan bahan bakar dan pupuk. Namun jika dijadikan bahan makanan manusia, tentu pengolahan masaknya perlu diperhatikan. Maka dari itu, simak risiko menyantap jeroan khususnya hewan ayam berikut ini:
Risiko Jeroan Ayam
Walaupun dengan mengonsumsi jeroan ayam dapat memperoleh manfaat seperti meningkatkan asupan mineral dan vitamin dalam tubuh, kita perlu menelitinya lebih dalam. Mengonsumsi jeroan disarankan dengan tidak berlebihan karena pada 1 ekor ayam mengandung kolesterol yang cukup tinggi. Selain itu, berikut penjelasan singkat mengenai risiko yang dapat mengganggu kesehatan tubuh akibat mengonsumsi jeroan:
Mempunyai kolesterol tinggi
Seperti yang sudah dijelaskan di paragraf sebelumnya bahwa jeroan memiliki kandungan kolesterol yang cukup tinggi. Setiap ons jeroan ayam mengandung 8 gram lemak total yang meliputi 2,7 gram asam lemak jenuh. Jika kandungan lemak ini dibandingkan dengan diet 2.000 kalori, hal ini akan menimbulkan kelebihan 12% batas lemak jenuh harian bahkan bisa 17% lebih tinggi jika menderita kolesterol tinggi. Lemak jenuh ini mempunyai efek yang cukup berbahaya pada kolesterol darah yang akan mempengaruhi secara negatif dan berkontribusi pada penyakit jantung.
Memiliki banyak kotoran
Mungkin kebanyakan orang juga sudah menganggap bahwa jeroan adalah bagian yang kurang bersih dalam hewan. Dalam hewan ayam pun terdapat beragam parasit yang bisa masuk melalui makanan selama ayam tersebut hidup. Oleh karena parasit itu, kita sulit untuk mengetahui apakah seekor hewan akan terbebas darinya. Parasit merupakan kotoran yang akan menganggu sistem pencernaan. Dengan banyak mengonsumsi jeroan ayam, maka akan meningkatkan risiko terkena infeksi yang diakibatkan oleh parasit di dalamnya.
Mengandung racun
Selain kotoran, penelitian mengatakan bahwa jeroan juga mengandung racun. Hati ayam penuh dengan racun yang disaring dari darah. Kemudian beberapa kandungan racun dalam jeroan tersebut merupakan zat merkuri, timah, arsenik, kromium, kadmium, selenium dan lainnya. Jadi, bisa disimpulkan bahwa dalam hati ayam mengendap racun.
Perlu berhati-hati dalam mengolah bahan makanan jeroan ini dan ingat bahwa konsumsilah secukupnya 🙂