Tahukah Kamu Perbedaan Bihun, Soun, dan Misoa?
Pernahkah kamu bosan untuk menyantap nasi? Nah, biasanya pasti kamu akan mencari pengganti makanan tersebut dengan mie, kwetiaw, atau bihun kan? Tetapi sebagian orang mungkin ada yang keliru ketika memilih makanan tersebut terutama bihun. Apakah benar yang kamu pilih itu bihun atau soun atau misoa? Apalagi akan lebih bingung lagi ketika menikmati bakso dan soto kemudian ditawarkan memakai bihun namun ternyata yang dikonsumsi adalah soun, begitupun dengan misoa. Bentuknya mirip kan? Lalu, bagaimana cara membedakan bihun, soun, dan misoa?
Bihun, Soun, dan Misoa – Serupa Tapi Tak Sama
Duma mau cerita sedikit nih. Hehe. Ketika Duma mengunjungi suatu tempat makan terkadang masih bingung dengan bagaimana cara membedakan makanan ini. Apalagi cuma sekilas lihat di menu, walaupun sudah ada nama makanannya di menu namun terkadang pelayan menjelaskan hal yang berbeda. Kalo sahabat Duma pribadi, tahukah kamu perbedaan bihun, soun, dan misoa? Jika belum, yuk simak informasi selengkapnya bersama Duma.
Bihun
Bihun atau yang juga dikenal dengan nama rice vermicelli atau rice noodle atau rice sticks merupakan makanan yang berasal dari Tiongkok dan terbuat dari tepung beras (dalam bahasa Tionghoa yaitu ‘bi’ berarti beras dan ‘hun’ berarti tepung) serta mempunyai bentuk mirip dengan mie namun lebih tipis. Bihun memiliki warna yang lebih putih dengan tekstur rapuh serta mudah patah dibandingkan soun. Uniknya adalah setelah dimasak, tekstur bihun berbeda dengan sebelumnya yaitu tidak selicin dan tidak mudah terputus sama seperti soun. Cara memasak bihun adalah cukup direndam dalam rebusan air panas sekitar 5 menit. Di beberapa negara di Asia selain direbus, bihun juga biasanya diolah dengan cara digoreng lalu ditambahkan isian sayuran dan daging agar lebih nikmat.
Soun
Soun atau yang dikenal dengan nama glass noodle atau mung bean noodle merupakan mie halus yang terbuat dari pati kacang hijau. Namun, kini sudah banyak soun yang dibuat dari pati kentang, ubi, dan singkong. Soun memiliki karakteristik transparan dengan tekstur yang kuat ketika masih kering. Setelah dimasak, soun akan lebih terasa licin dan mudah terputus saat matang. Untuk segi rasa, soun cenderung tawar sehingga akan menyerap rasa bumbu dalam masakan dengan lebih baik. Cara memasak soun adalah cukup direndam saja dalam air panas antara 5-10 menit, maka soun akan bisa langsung disantap. Jika soun terlalu lama didiamkan setelah matang, maka akan menjadi lengket dan menempel satu sama lain. Soun sangat cocok dipakai sebagai hidangan berkuah seperti sup, bakso, tekwan, pempek, dan soto.
Misoa
Yang ketiga merupakan kesukaan Duma nih. Misua atau misoa adalah makanan seperti mie halus dan tipis yang terbuat dari tepung terigu. Tidak seperti soun dan bihun yang transparan, namun misoa memiliki warna yang agak putih dan tidak terlalu transparan. Misoa seringkali dibuat untuk hidangan yang disantap anak-anak karena mempunyai tekstur yang mudah ditelan sehingga mudah dikonsumsi. Sama seperti bihun dan soun, cara memasak misoa yaitu hanya perlu direndam dalam air panas sebentar saja. Umumnya, masyarakat Tionghoa dan juga Indonesia, menyantap misoa sebagai hidangan istimewa pada hari ulang tahun yang ditambahkan telur ayam rebus lalu diberi pewarna merah yang berarti akan mempunyai umur panjang dan ketika dikonsumsi diusahakan agar tidak terputus dari ujung ke ujung. Wah, menarik sekali ya.