Sejarah Kue Ulang Tahun dan Tradisi Tiup Lilin
Setiap manusia pasti akan merasakan pertambahan umur setiap setahun sekali. Hal inilah yang disebut ulang tahun. Setiap acara ulang tahun, maka akan ada perayaan dengan memotong kue dan tiup lilin. Tahukah kamu sejarah mengenai tradisi kue ulang tahun, tradisi tiup lilin, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan ulang tahun ini? Yuk simak artikel lengkapnya di bawah ini:
Sejarah dan Tradisi Kue Ulang Tahun
Pada zaman dahulu, kata kue dan roti dalam bahasa Inggris secara umum dapat diartikan sama bahkan sempat tertukar pengertiannya. Perbedaannya adalah kue mempunyai rasa yang lebih manis sedangkan biasanya roti tidak manis. Awal mulanya, ulang tahun pertama kali terjadi di zaman Romawi. Pada zaman tersebut, kue dibuat dalam bentuk bulat dengan berbahan dasar tepung, kacang, ragi, dan madu sebagai pemanis. Biasanya kue ini akan tersedia pada setiap acara ulang tahun. Pada abad 17, bentuk kue kurang lebih sama dengan bentuk pada zaman sekarang seperti terdapat lapisan atau dekorasi yang meriah. Namun, diyakini bahwa pada zaman dahulu kue ulang tahun diperuntukkan hanya bagi orang kaya. Dan akhirnya, kue ulang tahun bisa dinikmati oleh semua kalangan karena adanya revolusi industri pada saat bahan-bahan dan peralatan semakin mudah didapat alias terjangkau.
Tradisi Meletakkan dan Meniup Lilin di Kue Ulang Tahun
Diketahui bahwa tradisi meletakkan lilin diatas kue ulang tahun berkaitan di zaman Yunani awal. Orang Yunani berinisiatif untuk menaruh lilin yang menyala diatas kue ulang tahun agar membuat kue ulang tahun tersebut menjadi bercahaya seperti bulan. Beberapa ahli percaya bahwa jika asap lilin di kue ulang tahun yang ditiup akan membawa keinginan dan harapan kepada dewa di langit sehingga dikabulkan. Ada juga alasan lain yang menjadi landasan orang Yunani Kuno melakukan ritual tiup lilin ketika ulang tahun antara lain karena begitulah cara untuk menyembah dan menghormati dewi bulan yaitu Artemis. Selain itu, kue berbentuk bulat juga merupakan simbol bulan untuk dewi Artemis. Sementara itu, lilin yang dinyalakan merupakan simbol dari cahaya bulan. Untuk asap yang ditimbulkan karena peniupan lilin, orang Yunani percaya bahwa asap tersebut akan mengusir roh-roh jahat yang ada disekitarnya.
Kue dan Lilin Ulang Tahun di Masa Kini
Pada awalnya, orang menjadikan kue ulang tahun sama seperti dengan roti. Pada zaman dahulu, masyarakat menambahkan madu dan kacang-kacangan serta buah-buahan kering sebagai hiasan kue. Dilansir oleh para ahli sejarah bagian makanan, Mesir kuno merupakan pioneer yang menampilkan bukti alat dan proses pemanggangan yang maju. Sedangkan pada pertengahan abad, pemanggang di Eropa dijadikan sebagai pembuat kue jahe dan kue buah yang dipercaya bisa bertahan selama berbulan-bulan. Eropa sudah membuat sebuah kemajuan yang sangat besar dengan seni membuat kue yang terjadi sekitar pertengahan abad ke-17. Disaat itu juga, Eropa menjadi pelopor dalam pembuatan kue modern. Perkembangan ini disebabkan karena teknologi pemanggang kue yaitu oven yang sudah sangat handal dan hebat dalam membantu pembuatan kue. Untuk bahan dan proses membuat kue, icing sugar atau lapisan gula pertama kali terbuat dari gula, tepung, serta putih telur yang direbus. Icing sugar ini digunakan untuk ditaruh diatas kue tart dan akan dimasukkan kedalam oven. Pada saat kue dikeluarkan dari oven, icing sugar langsung didingikan agar menimbulkan efek glossy pada gula. Pada era Victoria Inggris, Mouled cakes dan fancy ices menjadi sangat populer bahkan sampai saat ini. Selain itu, custom cake juga menjadi primadona terutama bentuk karakter kartun atau superhero yang sangat disukai oleh anak-anak. Untuk lilin ulang tahun, di masa kini lebih kreatif seperti lilin berbentuk angka atau lilin yang susah dipadamkan ketika ditiup sehingga bisa membuat yang berulang tahun kewalahan bahkan tertawa.
Oh iya, hari ini tepat hari ulang tahun Duma yang ke-4 loh! Bolehkah bagikan doa dan harapan sahabat Duma untuk Duniamasak.com? Yuk, tulis di kolom komentar agar semakin meriah 😀