Bolehkah Anak Laki-laki Main Masak-Masakan?

Umumnya orang tua cenderung memisahkan mainan anak berdasarkan gender. Misalnya boneka dan alat masak merupakan mainan yang hanya boleh dimainkan oleh anak perempuan. Sedangkan anak laki-laki bermain mobil ataupun robot-robotan. Berdasarkan pemahaman tersebut orang tua cenderung melarang bila anak laki-lakinya bermain masak-masakan. Larang tersebut bukan tanpa sebab, orang tua khawatir sang anak dianggap feminin. Lantas bolehkah anak laki-laki main masak-masakan?

Mainan Anak

Anak Laki-laki Main Masak-Masakan via freepik ala tim duniamasak.com
Anak laki-laki sedang memasak via freepik

Mainan anak-anak yang dibagi berdasarkan gender cenderung membuat para orang tua khawatir bila sang anak menyukai mainan yang tidak sesuai gendernya. Padahal anak-anak sangat bagus bila meng-explore berbagai mainan. Dengan demikian sang anak akan banyak belajar dari mainan yang dia sering coba.

Bolehkah anak laki-laki main masak-masakan? Mainan masak-masakan atau mainan lainnya tidak mempengaruhi anak laki-laki menjadi feminin. Justru dengan mencoba mainan masak-masakan sang anak mengerti tentang kegiatan masak-memasak. Sang anak juga akan memahami bagaimana proses makanan itu terjadi. Bila sang anak sulit makan atau sering membuang makanan. Kita dapat mengingatkan kembali kepada sang anak bagaimana proses membuat makanan, sehingga sang anak akan lebih menghargai makanannya. Hal itu juga bisa menjadi pengetahuan dasar sang anak apabila nantinya sang anak ingin menjadi seorang chef yang handal.

Baca lainnya  Susun Rencana Liburanmu, Ini Inspirasinya!

Berbagai jenis mainan dapat memberikan stimulasi kepada anak. Sebagian mainan pun didesain khusus untuk tingkatkan fungsi kognitif anak. Sementara sebagian lainnya membantu sang anak untuk tingkatkan kemampuan motoriknya. Dengan menggabungkan beberapa mainan dapat meningkatkan kecerdasan sang anak secara menyeluruh.

Kekhawatiran orang tua saat anak laki-laki main masak-masakan memang dapat dipahami, namun jangan sampai kekhawatiran tersebut membatasi anak untuk berkembang. Sahabat Duma dapat mendampingi sang anak bila sedang bermain dan mengarahkannya. Adanya orang tua yang mendampingi dan mengarahkan anak-anak akan mengerti aktivitas apa saja yang harus dilakukan saat bermain.

Sebetulnya apapun mainan anak-anak yang dimainkan, kita sebagai orang tua tidak perlu khawatir ataupun membatasinya. Selama kita sebagai orang tua mendampingi dan memberikan arahan, anak-anak akan paham dengan sendirinya. Sebaiknya kita sebagai orang tua menyesuaikan permainan anak-anak dengan usianya, agar anak dapat berkembang dengan baik.

Baca lainnya  3 Resep MPASI Oats Untuk Buah Hati
{{ item.name }}

{{ item.name }}

In DuniaMasak.com

Tinggalkan Balasan