Membuat Mie Rumahan Anti Gagal dengan Bahan Berikut Ini!
Kebanyakan dari kita dalam membuat mie hanya berfokus kepada tepung, telur, air dan bahan lain semacamnya. Nah kali ini tim Duniamasak ingin membagikan bahan yang seharusnya kamu masukkan juga dalam membuat mie. Apa saja ya kira-kira? Simak penjelasan tim Duma di bawah ini:
Bahan Membuat Mie
Tepung Terigu
Tepung terigu merupakan bahan dasar pembuatan mie. Tepung terigu diperoleh dari biji gandum (Triticum Vulgare) yang digiling. Keistimewaan adalah kemampuannya membentuk gluten pada adonan mie menyebabkan mie tidak mudah putus pada proses pencetakan dan pemasakan. Biasanya mutu terigu yang dikehendaki adalah yang memiliki kadar air 14%, kadar protein 8 – 12%, kadar abu 0,25 – 0,60%, dan gluten basah 24 – 36%.
Berdasarkan kandungan gluten (protein), tepung terigu yang beredar di pasaran dapat dibedakan 3 macam sebagai berikut.
- Hard Flour. Tepung ini berkualitas paling baik. Kandungan protein 12 – 13%. Tepung ini biasanya digunakan untuk pembuatan roti dan mi berkualitas tinggi.
- Medium Hard Flour. Tepung terigu jenis ini mengandung protein 9,5 – 11%. Tepung ini banyak digunakan untuk pembuatan roti, mi dan macam – macam kue, serta biskuit.
- Soft Flour. Terigu ini mengandung protein sebesar 7 – 8,5%. Penggunaannya cocok sebagai bahan pembuatan kue dan biskuit.
Tepung Singkong
Tepung singkong dapat juga digunakan sebagai pensubtitusi tepung terigu seperti halnya tepung tapioka. Berbeda halnya dengan tapioka yang merupakan pati dari singkong, tepung singkong adalah hasil penepungan semua komponen yang ada pada singkong ( bukan hanya pati ). Masalah yang ada pada singkong mentah adalah kandungan asam sianida (HCN )-nya yang cukup tinggi. Pembuatan tepung merupakan salah satu cara yang dapat menurunkan kadar asam sianida sampai batas yang aman untuk dikonsumsi manusia. Cara pembuatan tepung singkong yang baik melalui proses perendaman, pemarutan, pengepresan, penjemuran, penggilingan, dan pengayakan (30 – 40 mesh).
Tepung Tempe
Tempe merupakan sumber protein nabati yang mampu bersaing dengan protein hewani dalam segi kualitas, kuantitas, dan harga. Selain itu, tempe kaya akan asam amino lisin, tetapi miskin metionin. Adapun terigu kaya akan asam amino metionin, tetapi miskin lisin. Oleh sebab itu, penggunaan tempe sebagai sumber protein diharapkan dapat memperbaiki nilai gizi mie campuran tepung singkong – terigu tanpa peningkatan biaya ysng cukup berarti. Cara pembuatan tepung tempe yang baik sebagai berikut. Tempe segar yang telah dipotong – potong, diblansir (100derajat C, 10 menit ), lalu dikeringkan dengan oven (55 derajat C, 24 jam). Setelah kering, digiling dan diayak dengan ayakan 30 – 40 mesh.
CMC (karboksi metil selulosa)
Karboksi metil selulosa memiliki sifat higroskopis, mudah larut dalam air, dan membentuk larutan koloid. CMC berfungsi sebagai pengembang. Bahan ini dapat mempengaruhi sifat adonan, memperbaiki ketahanan terhadap air, dan mempertahankan keempukan selama penyimpanan. Jumlah bahan pengembang yang ditambahkan berkisar antara 0,5 – 1,0% dari berat tepung terigu, tergantung dari jenis tepung terigu tersebut.
Soda Abu (Natrium Karbonat dan Kalium Karbonat )
Soda abu merupakan campuran dari natrium karbonat dan kalium karbonat (Perbandingan 1:1 Berfungsi untuk mempercepat pengikatan gluten, mengikatkan elastissitas dan fleksibilitas mie meningkatkan kehalusan tekstur, serta meningkatkan sifat kenyal.
Natrium Bensoat
Natrium bensoat digunakan sebagai bahan pengawet karena dapat mematikan mikroba
Minyak Kacang
Minyak kacang digunakan untuk memperhalus tektur mi dan mencegah kelengketan antar pilinan Mi.