Bagaimana Sih Cara Menghangatkan Asi?

Letakkan Wadah berisi ASI ke dalam Kulkas

Pastikan untuk mencairkan ASI beku sebelum menjadi basi. Ketika ASI disimpan di dalam pembeku yang tidak terintegrasi dengan deep freezer, ASI bisa bertahan selama 6 hingga 12 bulan. Namun jika disimpan dalam pembeku standar yang menyatu dengan kulkas, maka akan bertahan antara 3-6 bulan. Jika disimpan dalam kompartemen pembeku sebuah kulkas, ASI hanya baik digunakan selama 2 minggu. Kamu sebaiknya meletakkan wadah berisi ASI di dekat bagian depan kulkas ketika ingin mencairkannya. Bagian depan kulkas agak lebih hangat dibandingkan bagian belakangnya namun masih cukup aman untuk mencairkan ASI.

Menyimpan ASI via blog.tokopedia.com

Menyimpan ASI via blog.tokopedia.com

Biarkan Mencair Semalaman

Biarkan wadah berisi ASI mencair seluruhnya sekitar 8 jam. Periksa apakah ASI sudah mencair seluruhnya dengan membuka wadahnya dan mengaduk ASI dengan sendok atau pengaduk kopi. Jika kamu merasakan ada gumpalan-gumpalan ASI beku, biarkan wadah itu mencair di kulkas selama beberapa jam lagi atau selesaikan proses pencairan dengan cepat. Kamu bisa meletakkannya di bawah air mengalir yang dingin ke suam-suam kuku.

Simpan ASI untuk Lima Hari

ASI yang sudah dicairkan paling baik jika segera digunakan. Namun kamu tidak perlu khawatir, ASI masih aman diminum bayi jika disimpan di kulkas hingga lima hari. Setelah menghangatkan ASI ini kamu sebaiknya tidak membekukannya lagi. Membekukan ulang ASI bisa menyebabkan lemak di dalam ASI dan menyebabkan ASI rusak dan kualitasnya menurun.

Baca lainnya  Tata Cara Mengolah Ubi yang Benar Sebagai Camilan Sehari-hari

Letakkan ASI Beku di Bawah Air Dingin 

Jika kamu menghangatkan ASI langsung pada keadaan dingin, letakkan wadah berisi ASI beku di bawah air dingin yang mengalir. Air sebaiknya lebih dingin dari suhu ruang. Menggunakan air dingin pada tahap awal ini direkomendasikan karena membuat suhu ASI naik secara perlahan. Jika kamu langsung menggunakan air panas, maka akan timbul titik-titik panas yang terbentuk di sepanjang bagian luar susu sementara bagian dalamnya tetap beku. Selain itu, cara ini juga secara tidak sengaja bisa merusak lebih banyak enzim yang bermanfaat di dalam ASI. Gunakan hanya air dingin hingga kamu merasa ASI sudah cair. Perhatikan wadahnya, hal yang harus terlihat hanyalah cairan dan tidak ada gumpalan ASI beku yang mengambang. Guncangkan wadah pelan-pelan untuk merasakan gumpalan-gumpalan ASI yang tersembunyi.   

Tingkatkan Suhu Air Secara Bertahap

Tingkatkan suhu air yang mengalir secara bertahap setelah ASI dicairkan. Tingkatkan suhu air dari dingin menjadi suhu ruang. Kamu harus memulai dari suhu ruang ke hangat, dan dari hangat ke panas. Meningkatkan suhu secara bertahap hanya akan menghancurkan sedikit enzim saja di dalam ASI dan memanaskan ASI secara merata. Hentikan proses ini ketika air mulai menguap. ASI tidak boleh menjadi panas karena bisa membahayakan mulut bayi yang sensitif. Kamu harus teliti, perhatikan ASI yang dingin sangat aman untuk diminum bayi, namun jika bayi kamu rewel saat minum ASI, kamu perlu menghangatkannya pada suhu ruang agar lebih menggugah selera.

Baca lainnya  3 Restoran Makanan Sehat yang Ada di Jakarta, Mampir yuk!

Hangatkan ASI Dingin di bawah Air Hangat

Jika kamu mencairkan atau hanya menyimpan ASI di kulkas, tinggalkan langkah penggunaan air dingin dan letakkan wadah ASI secara langsung di bawah air hangat yang mengalir.

Bunda, setelah kamu mengetahui beberapa langkah menghangatkan ASI, kamu tidak perlu lagi khawatir jika ASI-mu memiliki kualitas yang menurun. Ikuti tips di atas ya! dishare yuk!

{{ item.name }}

{{ item.name }}

In DuniaMasak.com

Tinggalkan Balasan