Bagaimana sih Asal Muasal Kopi Luwak? Simak Informasinya yuk!
Sahabat duma, apakah kamu pernah minum kopi luwak? Jika pernah tahukah kamu asal muasal kopi luwak tersebut? Ya, kali ini tim duniamasak akan membagikan informasi seputar asal muasal kopi luwak. Kamu penasaran? Nih simak informasinya hingga selesai ya!
Asal Muasal Kopi Luwak
Kopi Luwak & Sejarah
Kopi Luwak adalah seduhan kopi menggunakan biji kopi yang diambil dari sisa kotoran luwak/musang kelapa. Biji kopi ini diyakini memiliki rasa yang berbeda setelah dimakan dan melewati saluran pencernaan luwak. Kemasyhuran kopi ini di kawasan Asia Tenggara telah lama diketahui, namun baru menjadi terkenal luas di peminat kopi gourmet setelah publikasi pada tahun 1980-an. Biji kopi luwak adalah yang termahal di dunia, mencapai USD100 per 450 gram. Wah mahal banget ya sahabat duma!
Luwak, atau lengkapnya musang luwak sangat senang mencari buah-buahan yang cukup baik dan masak termasuk buah kopi sebagai makanannya. Dengan indra penciumannya yang peka, luwak akan memilih buah kopi yang betul-betul matang sebagai makanannya, dan setelahnya, biji kopi yang masih dilindungi kulit keras dan tidak tercerna akan keluar bersama kotoran luwak. Hal ini terjadi karena luwak memiliki sistem pencernaan yang sederhana, sehingga makanan yang keras seperti biji kopi tidak tercerna. Biji kopi luwak seperti ini, pada masa lalu hingga kini sering diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan telah difermentasikan secara alami di dalam sistem pencernaan luwak. Aroma dan rasa kopi luwak memang terasa spesial dan sempurna di kalangan para penggemar dan penikmat kopi di seluruh dunia.
Asal mula kopi luwak sendiri berkaitan erat dengan sejarah pembubidayaan tanaman kopi di Indonesia. Pada awal abad ke-18, Belanda membuka perkebunan tanaman komersial di daerah Jawa dan Sumatera. Salah satu perkebunan kopi yang cukup sukses pada saat itu menanam jenis kopi arabika yang bibitnya didatangkan langsung dari Yaman.
Pada era “Tanam Paksa” atau cultuurstelsel (1830-1870), Belanda melarang pekerja pribumi untuk memetik kopi dan mengonsumsi biji kopi paling terkenal itu. Untungnya, para pekerja perkebunan menemukan sebuah fakta bahwa ada sejenis musang yang gemar memakan buah kopi. Binatang tersebut ternyata hanya mampu mencerna daging buah lalu mengeluarkan kulit ari dan biji kopi yang masih utuh.
Biji kopi dalam kotoran luwak ini kemudian dipunguti, dicuci, disangrai, ditumbuk, kemudian diseduh dengan air panas, maka terciptalah kopi luwak. Kabar mengenai kenikmatan kopi aromatik ini akhirnya tercium oleh warga Belanda pemilik perkebunan, maka kemudian kopi ini menjadi kegemaran orang kaya Belanda. Karena kelangkaannya serta proses pembuatannya yang tidak lazim, kopi luwak pun adalah kopi yang mahal sejak zaman kolonial.