Fakta Seputar Kopi untuk Anak: Simak Penjelasannya di Bawah!
Pada dasarnya, kandungan kafeinlah yang menyebabkan kopi jadi minuman yang berisiko bagi anak-anak. Kafein adalah zat stimulan alami yang bisa ditemukan dari berbagai sumber, misalnya kopi, soda, minuman energi, dan teh. Fungsi dari zat stimulan ini adalah membantumu tetap terjaga dan berenergi. Di bawah ini tim DuniaMasak akan membagikan informasi seputar kopi untuk anak. Simak ya!
Kadar Kopi untuk Anak
Kopi adalah salah satu minuman dengan kandungan kafein tertinggi. Dalam satu cangkir kopi, kira-kira terdapat 95 miligram kafein. Sementara itu, para ahli menyarankan bahwa anak-anak tidak mengonsumsi kafein lebih dari 45 miligram dalam satu hari. Itu berarti satu cangkir kopi saja sudah melebihi kadar kafein yang boleh dikonsumsi anak dalam sehari. Padahal, seperti sudah disebutkan sebelumnya, kafein tak hanya terdapat pada kopi saja. Anak mungkin juga mengonsumsi kafein dari soda atau teh di hari yang sama.
Efek samping minum kopi bagi anak
Tak hanya anak-anak, orang dewasa pun bisa mengalami berbagai efek samping minum kopi. Pada orang dewasa, risiko yang ditimbulkan antara lain diare, sakit perut, sulit tidur, dan kegelisahan. Namun, pada anak-anak, dampak minum kopi bisa memengaruhi pertumbuhan dan kesehatan hingga dalam jangka panjang. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin dialami anak yang minum kopi.
Insomnia
Anak usia balita hingga 12 tahun membutuhkan tidur selama paling tidak 11 jam sehari. Remaja usia 12 hingga 18 tahun harus tidur kira-kira 10 jam sehari. Waktu tidur ini dibutuhkan supaya setiap fungsi tubuh bekerja dengan baik. Jika anak minum kopi, kafein masih tersimpan dalam tubuh anak hingga 8 jam sesudahnya. Maka ketika waktunya tidur tiba, anak pun masih tetap terjaga dan belum merasakan dorongan untuk beristirahat.
Jam tidur mereka pun akan terganggu sementara anak-anak biasanya harus bangun pagi untuk bersiap ke sekolah. Karena kurang tidur, mereka pun akan mencari kopi lagi keesokan harinya untuk menambah stamina dan kewaspadaan. Siklus ini akan terus berulang hingga mengakibatkan anak selalu susah tidur atau insomnia di malam hari.
Hiperaktivitas
Bagi orang dewasa, efek kopi dalam menambah energi bisa menjadi hal yang sangat membantu untuk menjalankan pekerjaan sehari-hari. Akan tetapi, anak-anak yang minum kopi akan menunjukkan perilaku yang gelisah, tidak bisa konsentrasi, dan hiperaktif. Ini karena anak-anak jauh lebih rentan terhadap kafein daripada orang dewasa.
Mengganggu penyerapan kalsium
Kafein adalah zat yang bisa mengganggu penyerapan kalsium dalam tubuh. Kopi yang mengandung kafein bersifat diuretik, yaitu memicu produksi air seni. Semakin cepat air seni atau urin dikeluarkan oleh ginjal, semakin banyak pula kalsium yang belum diserap tubuh ikut terbuang. Padahal, kalsium sangat dibutuhkan oleh anak-anak untuk membentuk tulang dan gigi yang kuat. Kurang kalsium berisiko menghambat pertumbuhan anak dan menyebabkan masalah seperti gigi berlubang.
Mengurangi selera makan
Kopi adalah minuman stimulan yang akan berdampak buruk bagi selera makan anak. Sementara itu, anak dalam masa pertumbuhannya sangat membutuhkan berbagai asupan gizi yang didapat dari makanan. Maka, hati-hati jika anak Anda sudah susah makan tetapi suka minum kopi. Selain itu, kopi juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan pada anak dengan gejala mual atau sakit perut. Hal ini akan membuat anak semakin tidak nafsu makan.
Usia berapa anak boleh minum kopi?
Pada dasarnya belum ada standar yang resmi dari badan kesehatan tertentu untuk mengetahui mulai usia berapa anak boleh minum kopi. Namun, berdasarkan pertimbangan risiko yang ditimbulkan kopi bagi anak, sebaiknya kamu tidak membiasakan anak untuk minum kopi sebelum anak menginjak usia 18 tahun. Kopi yang perlu dihindari tak hanya berupa kopi hitam, tetapi juga berbagai jenis minuman berbahan dasar kopi seperti kopi susu, cappuccino, frappuccino, latte, dan sejenisnya. Kamu juga sebaiknya memerhatikan kadar kafein yang dikonsumsi anak melalui soda, teh, atau minuman berenergi.